السِين dan سوفَ
Dalam ilmu nahwu kita mengenal السِين dan سوفَyang dalam hal ini keduanya merupakan salah
satu tanda bagi fiil mudhore'. Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang keduanya, mari kita
singgung terlebih dahulu mengenai penamaan dan bentuk dari keduanya.
السِين dan سوفَ yang sering kita temui dalam turost fan ilmu nahwu
adalah ” س” dan ” سوفَ” yang memiliki
makna tanfis atau taswif. Lafal السِين
dan سوفَ
adalah sebuah nama yang diperuntukan bagi ” س” dan “ سوفَ” (harokat fa mabni
fathah). Penyebutan س menggunakan السِين (as asin) merupakan
suatu keharusan. Karena, dalam turost penyampaian satu huruf harus menggunakan namanya. Berbeda dengan سوفَ . سوف tetap dituliskan dan dilafalkan sesuai bentuknya karena sudah memenuhi kriteria dalam qoidah nahwu
yang berbunyi
ان الكلمة اذا
كانت على حرفين نطق بلفظها كمن و عن بجلاف ما اذا كانت على حرف واحد فانه ينطق
باسمها.
Hal ini seperti pada i'robnya ت yang terdapat pada lafal فعلت . ta nya ditulis التاء tidak ditulis ت.yakni
tetap menggunakan nama pada huruf tersebut.
Dalam sebagian turost, penamaan ” س” dan ” سوفَ”
juga mempunyai sedikit tambahan dibelakang. Yakni تنفيس danتسويف seperti yang telah disinggung diatas.
Penambahan tersebut tidak lain hanya menyebutkan faidah dari adanya السِين dan سوفَ. Kedua lafal tersebut berfaidah
menghilangkan kemungkinan makna zaman yang terkandung dalam fiil mudhore.
Sehingga setiap fiil mudhore’ yang kemasukan السِين dan سوفَmaknanya menjadi zaman yang akan datang(istiqbal).
Hanya saja untuk fiil mudhore yang kemasukan سوفَ ,
maknanya akan lebih zaman yang terkandung akan lebih panjang. Hal ini menurut
ulama basrah. Sedngkan menurut ulama kufah tidak ada perbedaan mengenai makna
fiil mudhore’ yan kemasukan kedua lafal tersebut.
Asal kata س dan
سوفَjuga menjadi kotroversi para ulama. Menurut jumhur ulama
kedua lafal tersebut memang 2 lafal yang berbeda dan tidak beramal seperti amil
karena termasuk bagian dari fiil mudhore. Sedangkan menurut ulama kufah, سِ
merupakan potongan dari lafal سوفَ . Ada juga yang berpendapat
keduanya adalah padanan kata (murodif). Dari lafal السِين sendiri ada sebagian ulama yang mengatakan boleh ditulis سف
dengan membuang wawu, سو dengan membuang huruf akhir, atau سي
dengan membuang huruf akhir dan merubah wawu menjadi ya’.
Penambahan ال pada penyebutan السِين bertujuan untuk membedakan dengan sin yang lain seperti sin shoiruroh
dan sin yang lain. Untuk lafal penyebutan سوف di
tambaih ال karena untuk menguatkan
persamaan antara lafal asli dengan namanya. Sekian sedikit pembahasan السِين dan سوفَsemoga bermanfaat.(tasywiqul khilan)
Komentar
Posting Komentar